+62 853 3375 7977 info@pmsm.or.id

 

Namanya Ananta, seorang Direktur Utama sebuah bank ternama di negeri ini. Pagi itu kami sedang breakfast di Ritz Carlton hotel di Jakarta.

Ananta sudah 30 tahun lebih berkarier sebagai banker (dia tidak pernah beralih ke profesi lain). Dan kariernya pun melesat cepat bagai roket, bekerja di 5 negara yang berbeda, bahkan menjadi akhirnya menjadi CEO di bank di mana dia bekerja.

Secara regular kami bertemu untuk berdiskusi sambil sarapan pagi. Saya belajar banyak dari Ananta tentang business dan global trend, dan saya juga berusaha share ke Ananta tentang people management dan people developmeng aspect.

Hari itu Ananta menceritakan tentang tantangan yang sedang dihadapi industry banking.

Dulu besarnya sebuah bank dinilai dari banyaknya cabang. Karena memang waktu itu pelanggan suka ke kantor bank menjalankan transaksinya. Masalahnya sekarang mereka lebih suka menggunakan online banking, mobile banking atau pergi ke ATM. Dan jumlah transaksi yang terjadi di kantor cabang pun turun menjadi hanya 30 persen dari seluruh nilai transaksi.

Pertanyaannya adalah:

  • terus kantor cabangnya yang banyak-banyak itu mau diapain?
  • terus teller-tellernya bank mau diapain?
  • bagaimana meningkatkan efisiensi sebuah bank?
  • bagaimana bank berinvestasi untuk product product digital?
  • bagaimana bank harus berlomba-lomba merekrut software engineer untuk memperkuat digital team mereka?

 

Bank di mana Ananta  bekerja adalah sebuah global bank yang selalu menjadi pioneer. Mereka adalah yang pertama kali mengoperasikan ATM network dan mereka juga yang selalu menciptakan inovasi-inovasi tercanggih dalam product-product dan service mereka. Tidak mengherankan bila mereka juga harus menjadi pioneer juga dalam transformasi menjadi digital bank.

Dan di sinilah HR akan memainkan peranan penting. Dewan Direksi pun melakukan analisa, dan ternyata memang analisa mengkonfirmasi bahwa memang jumlah transaksi sebagian besar sudah  berpindah ke digital platform. Akibatnya jumlah transaksi yang terjadi di kantor kantor cabang pun menurun drastis.

Jadi apa yang harus dilakukan?

Mereka harus fokus ke dunia digital dengan  cara:

  • Mengembangkan layanan digital yang lebih unggul
  • Merekrut karyawan-karyawan yang “digitally fluent”
  • Meneruskan fokus mereka pada “people development aspect”
  • Melakukan “operational efficiency”

Faktor-faktor di atas harus dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada customer (yang sekarang ingin menggunakan digital service) dan juga meningkatkan operational efficiency, yang ujung-ujungnya akan meningkatkan performance  bank secara keseluruhan.

Agenda itu tentu saja adalah agenda  besar yang harus dipimpin langsung oleh CEO, didukung penuh oleh seluruh Dewan Direksi dan difasilitasi oleh HR team. Nah di sinilah HR team benar benar memegang peranan penting dalam setiap phase proses transformasi bisnis.

Masalahnya adalah mereka hanya bisa berfokus pada bisnis masa depan kalau mereka sudah membenahi bisnis mereka sekarang.

Dan mereka hanya bisa merekrut ratusan IT engineer (yang dibutuhkan untuk bisnis di masa depan) kalau mereka sudah bisa meng-efisien-kan jumlah teller mereka yang sekarang masih ribuan.

Tentu saja kita harus memberikan kesempatan bagi teller-teller tersebut untuk meng-upgrade kompetensi mereke ke dunia digital, bagi yang mampu. Bagi yang tidak mampu meng-upgrade kompetensi mereka , terpaksa (dengan berat hati), perusahaan harus menawarkan pemutusan hubungan kerja dengan paket pesangon yang menarik dan di atas jumlah yang digariskan oleh peraturan perundang-undangan.

Di sini terlihat lagi peran penting HR dalam sebuah transformasi bisnis, untuk melakukan perubahan bisnis, perubahan budaya kerja dengan strategy bisnis yang jelas, tapi juga dengan mentaati semuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan pendekatan yang manusiawi!

Ok, jadi bagaimana kita menjalankan sebuah transformasi bisnis ?  Di mana peran HR dan Industrial Relations di dalamnya?

Kita baca beberapa rekomendasi di bawah ini :

 

  1. Inspire

 

Pertama Inspire seluruh organisasi,

ke mana arah yang dituju. Visi harus jelas. Objective harus jelas.

Terangkan kepada seluruh karyawan. How the success looks like?

Motivasi seluruh karyawan anda untuk bergerak, berubah dan maju ke arah yang sama, sesuai dengan cita-cita perubahan yang dicanangkan.

Ananta ingin melakukan transformasi dari tradisional banking menjadi digital banking!

He has to make sure that everybody follow him!

 

  1. Innovate

 

Siapkan inovasi bisnis yang akan mendukung ke arah sana.

Product product digital harus menjadi differentiators. Kalau mereka ingin menjadi digital banking ya berarti product product digital mereka harus jauh lebih baik daripada product kompetitor mereka.

Inovasi digital menjadi kunci keberhasilan bisnis mereka

 

  1. Improve

 

Pada phase ini harus mulai direncanakan apa saja yang harus dilakukan untuk memperbaiki (improve) situasinya secara:

  • business process
  • budaya kerja
  • struktur organisasi
  • kompetensi yang dibutuhkan
  • jumlah karyawan (capability dan capacity planning)
  • bagaimana merekrut karyawan dengan kompetensi baru yang dibutuhkan
  • bagaimana menawarkan PHK kepada karyawan dengan kompetensi yang tidak dibutuhkan lagi

 

  1. Industrial Relations

 

Pada phase ini kita akan melakukan beberapa hal yang berhubungan dengan hubungan ketenagakerjaan:

  • recruitment
  • reorganisasi
  • penawaran pemutusan hubungan kerja
  • …dll

 

Human Resources dan Industrial Relations harus diikutsertakan dari awal project agar mereka bisa memberikan input dan advisenya bisa dimasukkan sehingga project bisa dilaksanakan dengan lancar dan tanpa melanggar aturan yang ada (PKB dan Undang-Undang).

 

Setelah mereka dilibatkan dan mereka memberikan masukan pada planning dan implementasi project, mereka harus melalukan …

  • perencanaan budget
  • training kepada atasan yang akan terlibat dalam proses ini
  • komunikasi awal kepada instansi pemerintahan terkait
  • komunikasi awal dan diskusi dengan Serikat Pekerja
  • komunikasi kepada karyawan yang termasuk dalam program penawaran pemutusan hubungan kerja
  • … dll

 

Semua langkah di atas sangat sensitive, maka harus dilakukan sesuai ketiga parameter ini

  • membantu perusahaan mencapai strategic objective
  • mematuhi semua peraturan perundang-undangan yang berlaku
  • dilakukan dengan cara yang manusiawi

 

  1. Implement

 

Phase terakhir adalah implementasi dan eksekusi. Semuanya harus direncanakan dengan baik. Semua peserta yang terlibat juga sudah ditraining.

Sekarang waktunya untuk implementasi.

Koordinasikan semua proses dan semua orang yang terlibat dalam project dengan applikasi atau WA group yang akan memudahkan project management  dan koordinasi untuk komunikasi.

Kesuksesan anda sangat tergantung pada phase ini.

Go ahead and perform what need to be done for the businsss.

 

Jadi ingat, jangan lupakan peran HR dan Industrial Relations dalam pelaksanaan Business Transformation anda. Lakukan kelima langkah ini:

  1. INSPIRE
  2. INNOVATE
  3. IMPROVE
  4. INDUSTRIAL RELATIONS
  5. IMPLEMENT

 

 

 

 

Salam Hangat,

Pambudi Sunarsihanto

(Praktisi Human Resources, Penulis, HR Director di sebuah Perusahaan Multinasional dan Ketua Umum Perhimpunan Manajemen Sumberdaya Manusia Indonesia)