+62 853 3375 7977 info@pmsm.or.id

Beberapa bulan lalu, seorang mentée saya yang bekerja sebagai Junior HR Generalist di sebuah perusahaan nasional (sebut saja namanya Putra), bertanya kepada saya,”Sebenarnya kalau seorang CEO itu mengharapkan apa sih dari seorang HR Director? What does he really expect from an HR leader?”

Beberapa bulan lalu, seorang mentée saya yang bekerja sebagai Junior HR Generalist di sebuah perusahaan nasional (sebut saja namanya Putra), bertanya kepada saya,”Sebenarnya kalau seorang CEO itu mengharapkan apa sih dari seorang HR Director? What does he really expect from an HR leader?”

Wow , that was a great question!

Tentunya kita sebagai HR harus mengerti itu agar apa yang kita lakukan harus nyambung dengan apa yang diharapkan leader kita.

Ada cerita (nyata) yang pernah terjadi di mana seorang CEO sedang pusing karena objective tahunan tidak tecapai, internal audit sedang mengaudit perusahaan dari segala bidang, CEO sedang pusing memikirkan itu semua dan tiba tiba HR Directornya datang membawa 9 box talent management template yang harus diisi.

HR director itu diusir dari ruangan CEO.

Ya iyalaaaaah, gimana CEO nya nggak  naik darah melihat HR director yang tidak mengerti problem yang sedang dihadapinya.

Understand your audience.

Understand your leader.

Think, how you can help him, rather than running your own agenda.

Sebenarnya saya bisa menjawab pertanyaan Putra itu  berdasarkan pengalaman saya berinteraksi dengan 3-4 CEO yang bekerja sama dengan saya (in my previous role).

Tetapi rasanya lebih tepat kalau kita langsung menanyakan kepada para CEO.

Maka minggu lalu kami pun menyelenggarakan sebuah event untuk para praktisi SDM dengan tema “What does CEO expect from HR” dengan mengundang beberapa CEO untuk sharing di depan sekitar 200 praktisi SDM.

Seorang CEO dari sebuah perusahaan ternama Amerika, pada hari itu, dengan lugasnya menyampaikan, bahwa dia mengharapkan bahwa seorang HR menjalankan 3 peran ini …

  1. Coach
  2. Partner
  3. Suppporter

Kiya bahas satu persatu yuk …

  1. Be a Coach

Kalau seorang Marketing Director diharapkan menjadi yang paling expert dalam bidang Marketing, dan seorang Finance Director diharapkan menjadi yang paling expert di bidang Finance.

Berarti HR Director juga seharusnya menjadi yang paling expert dalam bidang people management. Ini susah karena banyak yang (merasa) paling jago ?.

But show first your credibility and your track record in people management and people development.

Tunjukkan anak buah yang anda develop sekarang jadi apa? Kariernya berkembang atau tidak?

Setelah itu kalau anda memang jago dalam bidang people management, your next job is to coach others (CEO, other Directors and all the management team) in that area.

By coaching them, berarti …

  • Memberikan feedback positive pada saat mereka melakukan sesuatu yang bagus
  • Menegur mereka pada saat mereka melakukan kesalahan.

Contohnya … CEO tersebut di atas pada acara sharing session itu menyampaikan bagaimana HR Directornya (you can guess who?) , menegur dia pada saat membuka rapat direksi dengan komentar yang keras tentang performance mereka.

Setelah meeting, HR Director langsung mengajak CEO ke ruang HR dan mengatakan,”You should never open a meeting with a negative message, under any circumstance.

You should open with someting positive. Continue with areas for improvement and then close with something positive again”

CEO itu menerima feedback itu dengan positive, menerapkannya di meeting berikutnya. And things are better starting that day.

Itu hanyalah satu contoh (among many others) on how to play your role as coach.

You are HR, you are the most expert on people management, be a coach!

 

  1. Be a Partner

Kemudian CEO di atas meneruskan.

“Saya tidak melihat seorang HR Director sebagai seorang HR. Saya melihatnya sebagai anggota dewan direksi.

Berarti dia harus perpartisipasi dalam tim untuk memecahkan masalah yang kita hadapi bersama.

Bukan hanya hal hal yang menyangkut HR. Tetapi semua hal yang dibahas di dewan direksi.

Mau masalah sales, masalah marketing, masalah internal control, atau apapun, we need to solve them together.

I want my HR to understand the business challenges that we face and contribute with ideas on how we could improve!”

Di sinilah pentingnya HR mengerti semua masalah bisnis agar bisa mendapatkan respect and credibility dari anggota leadership team yang lain.

  1. Be a Supporter

Dan kemudian CEO tersebut menutup dengan opini berikutnya.

Saya juga mengharapkan HR Director menjadi supporter saya yang paling loyal dan membela kepentingan perusahaan demi kemajuan bersama.

Pada saat agenda sudah diputuskan bersama di rapat direksi, HR harus menjadi change agent yang mengawal komunikasi kepada seluruh karyawan dan juga memfasilitasi implementasi dari agenda agenda tersebut.

We need HR who make things happen, and become to pioneer of the emplementation.

Don’t worry, CEO and others will give full support and commitment, but HR need to facilitar

Jadi ingat ya, tentunya anda masih harus menguasai HR expertise, menjadi business partner dan menjadi employee advocate, hanya saja  untuk menjadi HR Director yang baik, anda harus mengerti 3 peran ini …

  1. Coach
  2. Partner
  3. Supporter

Mari kita menjalankan dan memperbaiki kemampuan untuk menjalankan ketiga peran itu.

Salam Hangat

Pambudi Sunarsihanto