+62 812 1918 6911 info@pmsm.or.id

Salah seorang teman mancing saya adalah seorang dokter spesialis anak berusia sekitar 40 an. Tetapi pengetahuan dan keahliannya tentang mancing bisa dikategorikan sebagai seorang “master” dan mania.

Oleh : DR. ACHMAD S. RUKY

Salah seorang teman mancing saya adalah seorang dokter spesialis anak berusia sekitar 40 an. Tetapi pengetahuan dan keahliannya tentang mancing bisa dikategorikan sebagai seorang “master” dan mania. Ia bisa merancang, membuat dan memodifikasi alat-alat mancing. Hampir seluruh “spot” mancing di Indonesia  telah ia datangi. Mengapa ia bisa begitu ahli? Padahal sebagai seorang dokter spesialis, mancing itu tentunya hanya kegiatan  sampingan dalam hidupnya. Itu bisa terjadi karena ia punya apa yg disebut “passion” terhadap olah raga mancing.

Passion” adalah sebuah kata dalam bahasa Inggris yang kata padanannya dalam bahasa Indonesia yang 100% pas agak sulit dicari. Passion dapat  diartikan sebagai “rasa suka” (atau cinta) yang sangat kuat terhadap sesuatu. Bisa juga dibalik sebagai “sesuatu” yang sangat disukai oleh seseorang. Sesuatu itu bisa berbentuk barang (misalnya barang antik), makhluk hidup (binatang, tanaman) atau kegiatan (cabang olah raga, seni, fotogarfi, bidang ilmu, bidang kerja atau usaha). Orang2 yang punya “passion”terhadap sesuatu akan mau menghabiskan banyak waktu, energi (dan dana) untuk mempelajari dan menguasai bidangnya. Mereka juga selalu berbicara dengan penuh antusistme tentang “passion”mereka. Orang yang mencapai prestasi gemilang dalam sebuah bidang kerja, profesi atau usaha adalah yang punya “passion” tehadap apa yang digelutinya.

Terlalu banyak nama-nama orang yang bisa dijadikan contoh bila saya harus sebutkan. Mereka yang tidak punya “passion” akan terlihat tidak antusias dan mengerjakan tugasnya karena terpaksa. Apalagi mendapat kepuasan batin. Apapun “dunia” kerja kita, apakah itu korporasi, instansi pemerintah atau institusi kepolisian akan ada bidang-bidang kerja yang kita mungkin kita punya “passion”. Oleh karena itu, kita harus berusaha mengenali “passion” kita agar bisa fokus kesitu dan mencapai sukses. Bila perlu bantuan mengenalinya, berkonsultasilah dengan seorang psikolog yang ahli dalam bidang ini.