+62 853 3375 7977 info@pmsm.or.id

Jalin Kemitraan Strategis Dalam Program Percepatan Penerapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKNNI) dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Guna Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul” – Semarang, 27 Juli 2017.

Sukses mengadakan acara HR Meet & Talk, 8 Juli 2017 lalu, PMSM Indonesia DPD Jawa Tengah menjalin kemitraan strategis dengan Universitas Negeri Semarang, ini merupakan wujud komitmen PMSM Indonesia DPD Jawa Tengah.

Salah satu pilar penting dalam pembangunan Indonesia adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, tangguh dan berkualitas. Bila kita bicara SDM yang berkualitas dan berdaya saing maka semua itu tidak akan terlepas dari kualitas dan kompetensi pengelolanya yaitu praktisi MSDM.  Sebagai Asosiasi Profesi MSDM, PMSM Indonesia DPD Jawa Tengah hadir untuk secara bersama menyatukan langkah dengan strategi untuk melakukan percepatan peningkatan kompetensi praktisi MSDM di semua sektor lini, di Jawa Tengah.

Titi Agustina, S.E., Cmt., CPHRM. selaku ketua PMSM Indonesia DPD Jawa Tengah, mengapresiasi jajaran UNNES yang sangat jeli dan terbuka menjalin jejaring seluas luasnya untuk memperkuat positioning UNNES sebagai universitas unggul yang memiliki integritas dan profesionalisme, untuk membekali lulusan yang kompeten dan berdaya saing internasional.

PMSM Indonesia DPD Jawa Tengah dan UNNES bersepakat bahwa penerapan SKKNI dan KKNI merupakan bagian dari upaya untuk memberikan pengakuan kompetensi terhadap lulusan. Sertifikat kompetensi identik dengan pengakuan terhadap kompetensi kerja. SKKNI dan KKNI menjadi bagian integral dalam pengembangan SDM berbasis kompetensi, yaitu SDM yang memiliki kompetensi dan kualifikasi nasional yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan dunia usaha atau industri bahkan termasuk tuntutan dan kebutuhan pemerintah.

Data Kementerian Ketenagakerjaan, per bulan Juni 2017 tercatat 624 SKKNI dari sembilan sektor yaitu sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan; Pertambangan dan Penggalian; Industri Pengolahan; Listrik, Gas, dan Air Bersih; Konstruksi ; Perdagangan, Hotel dan Restoran ; Pengangkutan dan Komunikasi ; Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan, dan sektor jasa lainnya.

Keberpihakan institusi pendidikan formal terhadap upaya pencetakan lulusan yang dibutuhkan industri sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi. UNNES yang memiliki peminatan pengembangan SDM sudah saatnya untuk menerjemahkan SKKNI sebagai acuan dalam penyusunan kurikulum akademisnya dan dilengkapi dengan keluaran kelulusan yang sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

Secara teknis dapat dilakukan pendekatan kegiatan :

  • Pertama, dalam peningkatan capacity building, UNNES membuat lebih banyak program undergraduate, yakni program nonakademik semacam program vokasi.
  • Kedua, dalam bidang riset, selain riset dasar untuk pengembangan teori dan keilmuan (pure research), juga melakukan riset terapan (applied research) dengan pendekatan interdisipliner dan high societal relevance. Dengan menggandeng pemerintah dan dunia usaha (industri),  sehingga lebih produktif dan sinergetik. Riset dipandang sebagai value enhancement, dengan prinsip more value and less cost.
  • Ketiga, UNNES menjadikan local region sebagai laboratorium sosial yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan praktik pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pendekatan ini akan mendorong lahirnya pengembangkan ilmu yang bersifat scientific indigenous base seperti sudah dilakukan di banyak negara. Cara ini akan mengangkat local wisdom kita menjadi global wisdom.
  • Keempat, internasionalisasi. UNNES melakukan jejaring dan kerja sama internasional dengan berbagai lembaga luar negeri, baik universitas, NGO, komunitas, alumni, dan lain-lain.

Kerjasama ini ditandai dengan penanda tangan Nota Kesepahaman antara Rektor UNNES, Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum. dan Ketua PMSM Indonesia DPD Jawa Tengah, Titi Agustina, S.E., Cmt., CPHRM. pada hari Kamis, 27 Juli 2017 di Gedung UNNES.